Bapak Kedokteran Modern, begitulah Ibnu Sina (980-1037) atau Avicenna kerap dijuluki. Dokter kelahiran Persia itu dikenal sebagai seorang penulis produktif. Karyanya yg paling monumental adalah Al Qanun fii Ath Thib – rujukan dalam bidang kedokteran selama berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Abu Al al-Husayn bin Abdullah bin Sina. Ia lahir pada 980 M di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan dan wafat pada Juni 1037 di Hamadan, Persia(Iran). Dia adalah pengarang skitar 450 buku, terutama kedokteran dan filsafat.
George Sarton mentahbiskannya sebagai ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yg paling terkenal pada semua bidang, tempat dan waktu. Hasil karyanya yang paling terkenal adalahThe Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai Qanun (judul lengkap: Al Qanun fii At Tibb).
Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikirinnya terbilang independen. Ia dikenal berotak encer, karena memiliki kecerdasana dan ingatan luar yang biasa. Ketika usianya yang ke-14 tahun, Ibnu Sina sudah setaraf dengan para gurunya. Ibnu sina dididik di bawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandainnya membuat musyrikin diwilayahnya berdecak kagum. Ia telah menghafal Al Quran pada usia 5 tahun.
Menurut Ibnu Sina, manusia adalah makhluk multi-dimensi, bukan hanya seonggok daging seperti mesin yang dapat diperlakukan seenaknya secara teknis oleh para montir. Bapak Kedokteran Muslim tersebut mengatakan bahwa kekuatan fitrah (imunitas) bergantung kepada 4 faktor :
a. 50% spritual
b. 20% mental(akal)
c. 20% emosional/psikis(nafsu)
d. 10% fisikal
Faktor spiritual berperan paling dominan dalam menumbuhkan kekuatan fitrah. Sementara fisikal hanya10%. Jadi orang yang mmiliki ketabahan dan optimisme tinggi berpeluang sembuh lebih besar dibanding orang sakit yang selalu berkeluh kesah dan pesimis. Tanda kebesaran Allah ini disebut dalam istilah kedokteran adalah efek PLASEBO.
Masaru Emoto di dalam bukunya The True Power of Water mengatakan bahwa tubuh manusia yang 70% terdiri dari air bersifat basa bukan asam, jadi sangat positif jika dia ditegur dengan kata-kata yang baik. Air kristalnya akan indah.
Hal senada juga diungkapkan Hipocrates, Make your food be medicine and your medicine be your food. Artinya adalah apa yang dimakan dan diminum adalah obat yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu berupa sayuran, buah-buahan dan air putih (minuman). Menurut Dr. Husen Ahmad Bajry, M.D., Ph.D bahwa tubuh anda adalah dokter yang terbaik. Tubuh sudah diciptakan oleh Allah dengan sangat sempurna, bahkan mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri ketika sakit, oleh karena itu tubuh membutuhkan nutrisi sebagai bahan dasar untuk menyembuhkan diri sendiri. Nutrisi ini didapat dari makanan dan minuman yang kita makan.
Hadits rosululloh yang kurang lebih isinya sebagai berikut :
“Sumber daripada penyakit adalah perut. Perut adalah gudang penyakit
dan berpuasa adalah obatnya“. (HR Muslim).
Maka sumber dari segala penyakit dimulai dari pencernaan, berarti apa yang dicerna (dimakan) adalah awal dari datanya penyakit. Hadits ini secara tidak langsung telah dibuktikan oleh Dr. Hiroshi Shinya asal jepang dalam bukunya “The Miracle of Enzyme Self-healing program” yang di indonesia di terbitkan oleh Qanita-Mizan.Setelah beliau meneliti ribuan usus (terutama usus besar) orang Amerika dan Jepang dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (hampir 100%) usus mereka dalam keadaan tidak sehat dikarenakan pola atau cara makan mereka yang tidak sehat sehingga banyak sekali sisa makanan yang tidak terserap oleh tubuh dan tidak bisa terbuang melalui feses (BAB) menempel di usus besar kita. Sisa kotoran (toksin) itu lama-kelamaan
akan menimbulkan berbagai macam penyakit, yang paling sering adalah kanker usus besar.
Jika toksin itu diserap oleh mukosa dan beredar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah mengakibatkan daya tahan tubuh (sistem imun) akan menurun dan kita akan rentan terhadap berbagai gangguan penyakit seperti diabetes, asam urat, maag, kanker, tumor, stroke, penyakit kulit, jerawat, obesitas, lupus, jantung, lever dan lain sebagainya.
Holistic Medicine adalah salah satu disiplin ilmu yang mandiri dan merupakan gabungan dari berbagai macam pengobatan (termasuk didalamnya system pengobatan barat/konvensional dan system pengobatan timur/eastern medicine) yang bisa dipertanggungjawabkan secara medis dan science karena mengobati tubuh secara menyeluruh dengan mengembalikan keseimbangan kerja organ tubuh secara optimal yang melibatkan keseimbangan kerja fisik, psikis, mental, dan emosional dengan mengutamakan makanan/diet sebagai obat utama. Konsep kesehatan holistik usaha mencakup keseluruhan usahapreventif serta promotif yang sudah banyak ditinggalkan oleh pelayanan kesehatan di Indonesia pada umumnya, selain tentunya yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Konsep Kesehatan Holistik lebih menekankan pada usaha melenyapkan penyebab penyakit bukan gejalanya, dan mengembalikan berjalan normalnya fungsi tubuh yang memiliki mekanisme pertahaan tubuh yang sempurna serta self-repairing system (sistem yang memungkinkan tubuh memperbaiki dirinya sendiri). Pola makan yang sehat (diet) adalah dasar pengobatan holistic.
Secara filosofi dapat dikatakan bahwa Konsep Kesehatan Holistic mengacu pada garis-garis yang telah ditetapkan Allah SWT (sunatullah), karena pelanggaran terhadap sunatullah akan mengakibatkan penyakit atau bencana-bencana lainnya.Diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda bahwasanya penyakit berasal dari perut. Selain itu diriwayatkan pula bahwa Rasullullah dalam menjaga kesehatan mengacu kepada beberapa hall seperti:
- Makan pada saat lapar dan berhenti sebelum kenyang.
- Tidur di awal malam dan bangun sebelum masuk waktu sholat Subuh serta tidak tidur lagi, begitupula tidak tidur setelah sholat Ashar.
- Selalu hidup optimis.
Dan kalau kita cermati, sesungguhnya berfungsinya semua sistem/fungsi tubuh ditentukan oleh asupan nutrisi yang seimbang dan ini diperoleh dengan mengatur pola makan yang baik. Pola makan yang tidak sehat, akan menyebabkan gangguan pada sistem/fungsi tubuh yang berakibat tubuh akan sakit. Begitu pula sistem/fungsi yang terganggu menyebabkan sistem pertahanan tubuh tidak berdaya membendung serangan penyakit dari luar dan akibatnyapun tubuh akan sakit.
Namun kesehatan tidak hanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan fisik, dalam hal ini WHO menetapkan bahwa sehat itu adalah mencakup fisik, jiwa, soial, ekonomi. Inilah yang disebut sehat sejahtera lahir bathin. Konsep kedokteran konvensional yang selama ini kita kenal, semakin lama semakin jauh dari usaha mencapai standard sehat yang menyeluruh ini.
Pabrik-pabrik farmasi berlomba memproduksi obat-obatan sintesa kimia yang lebih ditujukan kepada menghilangkan gejala penyakit dan bukan pada penyebabnya. Ini disebabkan permintaan pasar (konsumen) yang menghendaki obat-obat yang instan. Konsep kesehatan telah ditaklukkan oleh permintaan pasar yang keliru! Kesehatan adalah asset hidup yang harus dijaga dan dipertahankan.
Hampir setiap orang akan berusaha semampunya untuk menjaga kesehatan tubuhnya tetap prima, karena tubuh adalah titipan Allah SWT dan menjadi kewajiban bagi kita menjaganya. Berbagai sarana yang disediakan untuk kepentingan pemenuhan pemeliharaan kesehatan mulai dari menjaga kebugaran hingga penyembuhan seperti rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Secara perorangan pun dapat diamati hampir disetiap wilayah sudah terdapat praktek dokter umum maupun spesialis. Kesehatan ditunjang oleh tiga hal utama:
1. Pola makan yang teratur
2. Gaya hidup yang sehat
3. Olah raga yang cukup
Asas Pengobatan Holistic :
- Menggabungkan berbagai sitem pengobatan
- Dapat dipertanggungjawabkan
- Mengobati tubuh secara menyeluruh dengan mengembalikan keseimbangan kerja dan fungsi organ tubuh secara optimal yg melibatkan keseimbangan fisik, psikis, mental dan spiritual dengan mengutamakan makanan atau diet sebagai obat utama. Berjalan normalnya fungsi tubuh krn mmiliki mekanisme pertahanan tubuh yg sempurna serta self-repairing system. Hal ini mengacu kepada hadits Rasulullah SAW.
- Lebih menekankan pd usaha melenyapkan penyebab penyakit bukan gejalanya (simpton)
- Preventif–promotif baru kuratif & rehabilitatif
Holistic Medicine : is the art and science of healing that adreses the whole person body, mind and spirit. The practise of holistic medicine itegrates conventional and complementary therapies to promote optimal health and to prevent and treat disease ( as defined by The American Board of Holistic Medicine-ABHM and American Holistic Medical Association-AHMA)
Posting Komentar